Article

20/09/24

Apa Bedanya AI Machine Learning dan Deep Learning

Ilustrasi perbedaan Machine Learning dan Deep Learning, mulai dari konsep, aplikasi, hingga kebutuhan data dan komputasi. Temukan metode terbaik untuk mengolah data terstruktur dan tidak terstruktur.

Machine Learning dan Deep Learning adalah dua istilah yang sering muncul dalam pembahasan mengenai kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). Teknologi ini telah mem bawa dampak besar di berbagai sektor, mulai dari kesehatan, transportasi, hingga industri kreatif. Meskipun kerap dianggap sama, keduanya sebenarnya memiliki perbedaan mendasar, baik dari segi konsep maupun penerapannya. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang perbedaan ai ml dan dl.


Apa Itu Machine Learning?

Machine Learning (ML) adalah cabang dari AI yang memungkinkan komputer untuk belajar dari data dan meningkatkan kinerjanya dari waktu ke waktu tanpa perlu diprogram secara rinci. Secara sederhana, ML memungkinkan model untuk mengenali pola dalam data, kemudian membuat keputusan atau prediksi berdasarkan pola-pola tersebut.

Salah satu contoh umum penerapan ML adalah dalam sistem rekomendasi di platform seperti Netflix atau YouTube, di mana model belajar dari perilaku pengguna untuk merekomendasikan konten yang sesuai dengan preferensi mereka.

Pada dasarnya, ML terdiri dari tiga jenis utama:

Supervised Learning

Sistem dilatih dengan data yang sudah diberi label, sehingga model dapat mempelajari hubungan antara input dan output.

Unsupervised Learning

Sistem bekerja dengan data yang tidak memiliki label, dan model mencoba menemukan pola atau struktur tersembunyi dalam data tersebut.

Reinforcement Learning

Sistem belajar melalui trial and error, menerima umpan balik dari lingkungannya untuk meningkatkan kinerjanya.



Apa Itu Deep Learning?

Deep Learning (DL) adalah sub-bidang dari Machine Learning yang fokus pada penggunaan jaringan saraf tiruan (neural networks) dengan banyak lapisan (deep layers), yang dikenal sebagai deep neural networks. DL terinspirasi dari cara kerja otak manusia dalam memproses informasi dan membuat keputusan.

Jaringan saraf tiruan ini terdiri dari tiga jenis lapisan:

Input Layer

Lapisan yang menerima data mentah dari input (misalnya gambar, suara, teks).

Hidden Layer

Lapisan-lapisan ini melakukan pemrosesan data untuk mengidentifikasi pola atau fitur tertentu. Dalam DL, terdapat banyak hidden layers yang membuat model mampu menangani data yang lebih kompleks.

Output Layer

Lapisan yang menghasilkan output yang berupa prediksi atau keputusan berdasarkan data yang diproses oleh jaringan saraf.

DL sangat unggul dalam memproses data yang tidak terstruktur seperti gambar, video, teks, dan suara. Misalnya, teknologi pengenalan suara seperti Siri atau Google Assistant menggunakan DL untuk mengenali dan memahami perintah suara dari pengguna.


Perbedaan Utama Antara Machine Learning dan Deep Learning

Meskipun DL adalah bagian dari ML, ada beberapa perbedaan mendasar antara keduanya:

Struktur dan Pendekatan terhadap Pembelajaran

Machine Learning

Mengandalkan algoritma yang lebih sederhana dan sering kali membutuhkan campur tangan manusia untuk feature extraction atau ekstraksi fitur. Pada proses ini, manusia menentukan fitur-fitur yang dianggap penting untuk model belajar, seperti panjang, lebar, atau warna suatu objek. 

Deep Learning

DL bekerja dengan jaringan saraf tiruan yang dapat secara otomatis mengekstraksi fitur dari data mentah tanpa perlu campur tangan manusia. Ini memungkinkan DL untuk menangani data yang jauh lebih rumit. Misalnya, dalam pengenalan gambar, DL akan secara otomatis mengekstraksi fitur dari gambar, seperti bentuk, warna, atau pola tanpa diberi tahu secara rinci. 


Kebutuhan Data

Machine Learning

Algoritma ML cenderung efektif untuk dataset yang berukuran kecil hingga sedang. Misalnya, model dapat dilatih untuk mengenali pola dengan hanya beberapa ratus hingga ribuan data. 

Deep Learning

DL sangat bergantung pada data yang besar. Jaringan saraf tiruan memerlukan data dalam jumlah besar untuk belajar secara efektif. Model pengenalan gambar berbasis DL, misalnya, membutuhkan ratusan ribu hingga jutaan gambar untuk menghasilkan hasil yang akurat.  


Kebutuhan Komputasi

Machine Learning

Algoritma ML biasanya tidak membutuhkan sumber daya komputasi yang besar. Bahkan komputer dengan spesifikasi menengah sudah cukup untuk melatih model ML sederhana. 

Deep Learning

Berbeda dengan ML, DL membutuhkan daya komputasi yang jauh lebih tinggi. Ini karena jaringan saraf yang dalam dan kompleks memerlukan waktu dan sumber daya untuk dilatih. GPU (Graphics Processing Unit) atau TPU (Tensor Processing Unit) sering digunakan untuk mempercepat proses pelatihan model DL.  

 

Waktu Pelatihan

Machine Learning

Waktu pelatihan model ML biasanya relatif singkat, terutama untuk dataset yang lebih kecil. Model seperti Decision Trees atau Logistic Regression dapat dilatih dalam hitungan menit hingga jam. 

Deep Learning

Karena kompleksitasnya, waktu pelatihan model DL bisa sangat lama, terutama jika datasetnya besar. Model DL bisa membutuhkan waktu berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu untuk dilatih, tergantung pada ukuran data dan jumlah lapisan dalam jaringan saraf.


Aplikasi

Machine Learning

ML banyak digunakan dalam aplikasi yang bekerja dengan data terstruktur, seperti analisis prediktif, deteksi penipuan, dan sistem rekomendasi. Contohnya adalah bank yang menggunakan ML untuk mendeteksi transaksi mencurigakan berdasarkan pola yang ditemukan dalam data keuangan. 

Deep Learning

DL unggul dalam aplikasi yang membutuhkan analisis data tidak terstruktur, seperti gambar, video, dan teks. Aplikasi DL termasuk pengenalan wajah, pengenalan suara, dan pemrosesan bahasa alami (Natural Language Processing atau NLP). Misalnya, mobil otonom menggunakan model DL untuk mengenali objek di sekitarnya seperti pejalan kaki, kendaraan lain, dan rambu lalu lintas.



Kapan Harus Menggunakan Machine Learning atau Deep Learning?

Pemilihan antara Machine Learning dan Deep Learning tergantung pada beberapa faktor utama, diantaranya:

Ukuran Data

Jika kamu memiliki dataset yang relatif kecil dan terstruktur, ML adalah pilihan yang lebih tepat. Algoritma ML bekerja dengan baik pada dataset yang terbatas, terutama jika fitur-fitur yang relevan dapat diidentifikasi dengan jelas. Sebaliknya, jika kamu memiliki data dalam jumlah besar dan tidak terstruktur, seperti gambar atau teks, DL adalah pilihan yang lebih baik karena kemampuannya untuk mengekstraksi fitur secara otomatis. 


Sumber Daya Komputasi

Jika kamu memiliki keterbatasan dalam hal sumber daya komputasi, maka ML bisa menjadi opsi yang lebih efisien. Sebagian besar algoritma ML tidak memerlukan perangkat keras yang canggih. Namun, jika kamu memiliki akses ke GPU atau TPU, DL bisa menjadi lebih efektif, terutama untuk tugas yang kompleks. 


Waktu Pelatihan

Jika waktu pelatihan menjadi pertimbangan penting, ML mungkin lebih cocok. Waktu pelatihan untuk model ML cenderung lebih cepat dibandingkan dengan DL, yang bisa memakan waktu berhari-hari tergantung pada ukuran data dan jaringan yang digunakan. 


Kompleksitas Masalah

Jika masalah yang dihadapi sederhana dan melibatkan data terstruktur, seperti klasifikasi atau regresi, ML sudah cukup. Namun, jika kamu berurusan dengan masalah yang lebih kompleks yang melibatkan data tidak terstruktur, seperti analisis gambar atau suara, DL adalah pilihan yang lebih tepat.



Kesimpulan

Machine Learning (ML) dan Deep Learning (DL) adalah dua konsep penting dalam dunia AI, namun keduanya berbeda dalam pendekatan, kebutuhan data, sumber daya, dan aplikasinya. ML lebih cocok untuk masalah sederhana dengan data terstruktur, sementara DL unggul dalam menangani data yang kompleks dan tidak terstruktur. Pemilihan antara keduanya tergantung pada beberapa faktor, seperti ukuran data, waktu pelatihan, sumber daya komputasi, dan kompleksitas masalah yang ingin diselesaikan. Dengan memahami perbedaan antara ML dan DL, kita dapat lebih bijaksana dalam memilih metode yang tepat untuk berbagai jenis masalah dalam dunia kecerdasan buatan.