Article

27/11/24

Supervised vs. Unsupervised Learning: Apa Perbedaannya?

 

Ilustrasi perbandingan antara Supervised Learning dan Unsupervised Learning dalam pembelajaran mesin. Gambar menggunakan ikon buku terbuka dengan simbol mata dan prosesor untuk Supervised Learning, serta ikon buku terbuka dengan simbol mata tertutup untuk Unsupervised Learning, menggambarkan perbedaan dalam cara model belajar dari data.

Machine Learning adalah cabang dari kecerdasan buatan yang semakin populer dalam beberapa tahun terakhir. Dalam Machine Learning, terdapat dua pendekatan utama, yaitu Supervised Learning (pembelajaran dengan pengawasan) dan Unsupervised Learning (pembelajaran tanpa pengawasan). Meskipun kedua pendekatan ini memiliki tujuan yang sama, yaitu membangun model yang dapat memprediksi atau menemukan pola dalam data, ada perbedaan mendasar antara keduanya. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang perbedaan antara Supervised Learning dan Unsupervised Learning, serta bagaimana kedua pendekatan ini digunakan dalam konteks yang berbeda.

Apa Itu Machine Learning?

Machine Learning adalah salah satu cabang AI yang berfokus pada penciptaan algoritma yang membuat komputer mampu belajar dan beradaptasi berdasarkan data. Dalam praktiknya, Machine Learning melibatkan model matematika yang bertujuan untuk mengenali pola, membuat prediksi, atau memberikan rekomendasi berdasarkan data yang tersedia. Dengan kata lain, komputer bisa belajar dari pengalaman sebelumnya dan meningkatkan akurasinya seiring waktu.

Ada tiga jenis utama dalam Machine Learning yaitu Supervised Learning, Unsupervised Learning, dan Reinforcement Learning. Namun, dalam artikel ini kita akan lebih fokus pada dua jenis yang paling umum digunakan, yaitu Supervised Learning dan Unsupervised Learning. Kedua pendekatan ini sering diterapkan dalam berbagai aplikasi, namun cara kerjanya, jenis data yang digunakan, serta hasil yang diharapkan berbeda.

Pengertian Supervised Learning

Supervised Learning adalah metode dalam Machine Learning di mana algoritma dilatih menggunakan data yang sudah memiliki label. Dalam konteks ini, "label" berarti bahwa data yang digunakan untuk melatih model memiliki pasangan input-output yang jelas. Dimana Input adalah data yang akan diolah oleh algoritma, sedangkan output adalah hasil yang diharapkan berdasarkan input tersebut.

Tujuan utama Supervised Learning adalah membuat model yang bisa memprediksi hasil yang benar untuk data baru, dengan menggunakan pola yang telah dipelajari dari data sebelumnya. Proses pembelajarannya melibatkan perbandingan antara prediksi yang dibuat model dan hasil yang sebenarnya, lalu model tersebut disesuaikan agar prediksinya semakin akurat. Contoh penggunaan Supervised Learning antara lain:

     Klasifikasi:

Mengelompokkan data ke dalam kategori yang telah ditentukan sebelumnya. Misalnya, mengklasifikasikan email sebagai "spam" atau "bukan spam."

     Regresi:

Memprediksi nilai kontinu berdasarkan data input, misalnya memprediksi harga rumah berdasarkan fitur seperti luas, lokasi, dan jumlah kamar.

Ciri - Ciri Supervised Learning

Berikut adalah beberapa ciri - ciri dari Supervised Learning:

     Data Berlabel:

Data sudah memiliki label atau jawaban yang jelas. Contohnya, dalam dataset pengenalan gambar, setiap gambar sudah diberi label yang menjelaskan objek apa yang ada di dalam gambar tersebut.

     Hubungan Input-Output:

Ada hubungan yang jelas antara data input dan hasil output. Tujuan dari pembelajaran adalah untuk menemukan dan mempelajari hubungan ini.

     Dataset Besar dan Terstruktur:

Dataset yang digunakan biasanya berukuran besar dan tersusun dengan baik, karena model membutuhkan banyak data untuk bisa mengenali pola dan memberikan prediksi yang akurat.

Pengertian Unsupervised Learning

Berbeda dengan Supervised LearningUnsupervised Learning adalah metode dalam artificial intelligence di mana algoritma dilatih menggunakan data tanpa label. Artinya, tidak ada jawaban atau hasil yang diketahui sebelumnya untuk setiap input. Tujuan Unsupervised Learning adalah menemukan pola atau struktur tersembunyi dalam data.

Metode ini lebih cocok digunakan ketika kita tidak tahu apa yang ingin dicari dalam data atau ketika kita tidak memiliki hasil yang jelas. Algoritma Unsupervised Learning membantu kita menemukan pola atau kelompok dalam data yang rumit. Salah satu pendekatan yang sering digunakan adalah clustering atau pengelompokan, di mana data dikelompokkan berdasarkan kemiripan fitur. Contoh penggunaan Unsupervised Learning antara lain:

     Clustering:

Mengelompokkan data berdasarkan kesamaan. Contohnya adalah segmentasi pelanggan dalam bisnis, di mana pelanggan dikelompokkan berdasarkan perilaku pembelian mereka.

     Dimensionality Reduction:

Mengurangi jumlah variabel dalam data untuk membuat analisis menjadi lebih efisien. Contohnya, dalam analisis gambar, mengurangi fitur yang tidak perlu untuk mempermudah pengolahan data.

Ciri - Ciri Unsupervised Learning

Berikut adalah beberapa ciri - ciri dari Unsupervised Learning:

     Data Tidak Berlabel:

Data yang digunakan tidak memiliki hasil atau label yang diketahui. Dalam hal ini, algoritma harus mencari dan menemukan pola sendiri tanpa adanya panduan atau arahan.

     Struktur yang Tidak Jelas:

Data mungkin tidak memiliki struktur yang terlihat jelas. Tugas utama algoritma adalah mengidentifikasi dan menemukan pola atau struktur tersembunyi dalam data.

     Bentuk Data yang Beragam:

Data dapat datang dalam berbagai format, seperti gambar, teks, atau sinyal. Algoritma harus bisa menemukan kesamaan atau pola di antara berbagai jenis data ini.

Perbedaan antara Supervised Learning dan Unsupervised Learning

Berikut adalah beberapa perbedaan utama antara Supervised Learning dan Unsupervised Learning:

     Data Berlabel vs Tidak Berlabel:

Supervised Learning menggunakan data yang sudah diberi label, di mana setiap data input memiliki hasil atau output yang telah diketahui.

Sebaliknya, Unsupervised Learning menggunakan data tanpa label, sehingga algoritma harus mencari dan menemukan pola sendiri tanpa adanya panduan hasil yang diharapkan.

     Tujuan Pembelajaran:

Dalam Supervised Learning, tujuan utamanya adalah memprediksi output untuk data baru yang belum pernah dilihat sebelumnya.

Di sisi lain, Unsupervised Learning berfokus pada menemukan pola atau struktur tersembunyi dalam data yang ada.

     Algoritma yang Digunakan:

Beberapa algoritma yang umum digunakan dalam Supervised Learning meliputi regresi linier, regresi logistik, support vector machines, dan decision trees.

Sedangkan dalam Unsupervised Learning, algoritma yang sering digunakan meliputi K-Means clustering, hierarchical clustering, DBSCAN, dan Principal Component Analysis (PCA).

     Kompleksitas:

Supervised Learning biasanya lebih mudah diterapkan karena kita memiliki hasil yang diketahui dan bisa membandingkan prediksi dengan kenyataan.

Di sisi lain, Unsupervised Learning lebih menantang karena tidak ada hasil yang diketahui, sehingga kita harus menilai apakah pola yang ditemukan relevan atau tidak.

     Aplikasi:

Supervised Learning sering digunakan dalam situasi di mana hasil yang diinginkan jelas, seperti dalam klasifikasi email spam, deteksi penyakit, atau prediksi harga.

Sebaliknya, Unsupervised Learning lebih banyak digunakan untuk eksplorasi data, seperti segmentasi pelanggan, rekomendasi produk, atau analisis sosial.

Kapan Menggunakan Supervised Learning atau Unsupervised Learning?

Pemilihan antara Supervised Learning dan Unsupervised Learning bergantung pada tujuan analisis dan jenis data yang kamu miliki. Jika kamu memiliki data yang sudah diberi label dan ingin membuat prediksi atau mengklasifikasikan informasi tertentu, maka Supervised Learning adalah pilihan yang tepat. Sebaliknya, jika kamu ingin mengeksplorasi data dan menemukan pola-pola yang tidak terlihat tanpa memberikan label, maka Unsupervised Learning adalah metode yang lebih sesuai.

Sebagai contoh, jika kamu ingin memprediksi kemungkinan seseorang mengalami penyakit berdasarkan gejala yang diketahui, maka Supervised Learning adalah metode yang paling cocok. Namun, jika tujuan kamu adalah mengelompokkan pasien berdasarkan pola kesehatan mereka tanpa memiliki label yang jelas, maka Unsupervised Learning dapat memberikan wawasan yang bermanfaat.

Kesimpulan

Supervised Learning dan Unsupervised Learning adalah dua pendekatan utama dalam Machine Learning yang masing-masing punya kelebihan dan kekurangan. Supervised Learning bekerja dengan data yang sudah memiliki label dan bertujuan untuk memprediksi hasil yang spesifik. Sementara itu, Unsupervised Learning bekerja dengan data tanpa label dan fokusnya adalah menemukan pola atau struktur tersembunyi dalam data.

Memahami perbedaan di antara keduanya sangat penting agar kamu bisa memilih metode yang tepat untuk menyelesaikan masalah tertentu di dunia nyata. Pada akhirnya, baik Supervised maupun Unsupervised adalah alat yang sangat berguna dalam berbagai aplikasi AI, tergantung pada jenis data dan tujuan analisis yang kamu inginkan.