Integrasi Artificial Intelligence (AI) dan Edge Computing adalah langkah inovatif yang mengubah cara teknologi Internet
of Things (IoT) berfungsi. Dengan kemampuan Edge Computing untuk
memproses data langsung di dekat sumbernya dan AI untuk menganalisis data
secara real-time, kombinasi ini menawarkan solusi yang cepat, responsif, dan
efisien. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana integrasi AI dan Edge
Computing menjadi kunci dalam mengoptimalkan IoT, manfaat yang
ditawarkannya, serta berbagai penerapan praktisnya.
Apa itu Edge Computing?
Komputasi edge adalah cara untuk memproses data
lebih dekat dengan perangkat yang menghasilkannya, seperti sensor atau ponsel
pintar, dan pengguna yang memerlukannya. Biasanya, data dari perangkat ini
dikirim ke pusat data jauh untuk diproses, namun dengan semakin banyaknya data
yang harus ditangani, cara lama ini menjadi kurang efisien. Dengan memproses
data langsung di dekat sumbernya, komputasi edge meningkatkan kecepatan
aplikasi, mengurangi penggunaan bandwidth, dan memberikan informasi secara
lebih cepat dan langsung.
Bagaimana cara kerja Edge Computing?
Komputasi edge bekerja dengan memproses data
lebih dekat ke perangkat yang menghasilkannya, seperti sensor atau perangkat
IoT, alih-alih mengirimkan data ke pusat data yang jauh. Hal ini memungkinkan
pengolahan data yang lebih cepat dan mengurangi ketergantungan pada jaringan
yang memakan waktu. Penggunaan komputasi
edge bisa dibagi menjadi dua kategori utama, tergantung pada cara aplikasi
mengelola data yang terkumpul.
1. Aplikasi
hulu
memanfaatkan perangkat pintar, seperti sensor suhu atau kelembapan, untuk
mengumpulkan data dari lingkungan sekitar. Data ini kemudian diproses sesuai
kebutuhan, baik secara lokal maupun dengan mengirimnya ke pusat data. Cara
pengelolaan data yang tepat menjadi kunci agar sistem dapat bekerja efisien,
menghemat sumber daya, dan tetap responsif. Secara umum, data ini dikelompokkan
ke dalam tiga kategori berdasarkan kepentingannya:
·
Data yang Tidak Penting
Data ini bersifat sementara dan tidak memiliki nilai untuk penyimpanan jangka
panjang. Contohnya adalah pembacaan suhu yang diukur setiap lima menit.
Informasi ini hanya digunakan sesaat untuk memantau kondisi terkini, lalu
dihapus setelah tidak diperlukan lagi. Mengeliminasi data seperti ini membantu
sistem tetap ringan dan tidak membebani kapasitas penyimpanan.
·
Data yang Perlu Disimpan Lama
Data jenis ini biasanya berupa informasi yang dirangkum dari pengukuran harian
atau mingguan. Contohnya, rata-rata suhu yang dihitung setiap beberapa jam.
Data ini penting untuk analisis lebih lanjut, seperti mempelajari pola
perubahan suhu atau mengevaluasi efisiensi sistem pemanas dan pendingin. Karena
nilai jangka panjangnya, data ini disimpan di server atau cloud untuk referensi
di masa mendatang.
· Data yang Membutuhkan Respons Cepat
Ini adalah data yang memerlukan tindakan segera karena berhubungan langsung
dengan kenyamanan atau keselamatan pengguna. Misalnya, jika sensor mendeteksi
suhu ruangan terlalu rendah, sistem otomatis akan mengaktifkan pemanas untuk
menormalkan suhu. Jenis data ini diproses langsung di perangkat (edge) untuk
memastikan respons yang cepat tanpa bergantung pada internet atau server pusat.
2. Aplikasi hilir
Dalam Edge Computing, dirancang untuk memberikan pengalaman terbaik kepada pengguna akhir dengan memprioritaskan pengiriman data yang cepat dan responsif. Teknologi ini sangat penting untuk aktivitas yang membutuhkan interaksi real-time, seperti streaming video, bermain game online, menggunakan virtual reality (VR), atau mengintegrasikan Artificial Intelligence (AI) untuk analisis data langsung di perangkat. Dengan kombinasi Edge Computing dan AI, sistem dapat mengolah data secara lokal, mengurangi latensi, serta meningkatkan efisiensi dan kecepatan pengambilan keputusan secara real-time. Komputasi edge untuk aplikasi hilir bertujuan mengurangi
latensi jaringan sehingga pengguna merasakan respons seolah-olah terjadi secara
langsung. Berikut adalah beberapa contoh penerapannya:
· Caching
Caching adalah proses menyimpan salinan konten, seperti video, gambar, atau
file, di server lokal yang dekat dengan pengguna. Contohnya, saat menonton
video online, salinan video sering disimpan di server Content Delivery Network
(CDN) yang berada di kota atau wilayah terdekat. Karena jarak antara pengguna
dan server lebih pendek, akses data menjadi jauh lebih cepat. Selain itu,
teknik ini juga mengurangi beban pada server pusat sehingga performa tetap optimal
meskipun banyak pengguna mengakses konten secara bersamaan.
· Layanan Edge Cloud
Layanan edge cloud memindahkan sebagian proses aplikasi yang membutuhkan
respons cepat ke server lokal. Misalnya, pelacak lokasi kendaraan yang harus
memberikan data posisi secara real-time. Dengan memproses data langsung di
server lokal dekat pengguna, aplikasi ini bisa memberikan informasi yang lebih
akurat dan tanpa jeda waktu yang berarti.
· Komputasi Edge Seluler
Komputasi edge seluler menggunakan jaringan 5G untuk menjalankan aplikasi
dengan latensi sangat rendah. Contohnya adalah game berbasis cloud, di mana
pemain membutuhkan respons instan untuk pengalaman bermain yang mulus, atau
sistem navigasi kendaraan otonom yang memerlukan data lokasi dan lingkungan
secara real-time.
Fokus
Edge Computing dalam Pengelolaan Data
Edge Computing berfokus pada memisahkan data penting dan hanya mengirimkan
informasi yang perlu untuk diproses lebih lanjut. Beberapa contoh penerapan
komputasi edge adalah:
- Pusat Data Lokal
Beberapa perusahaan menempatkan server dan penyimpanan dekat dengan sumber data. Misalnya, perusahaan energi bisa memasang server di turbin angin untuk memproses data langsung di lokasi tersebut.
- Perangkat IoT dengan Kemampuan Pemrosesan
Beberapa perangkat IoT memiliki kemampuan untuk memproses data secara lokal menggunakan aturan yang sudah ditetapkan, sehingga data hanya dikirim jika diperlukan.
- Server Edge di Wilayah Tertentu
Perusahaan juga bisa menggunakan layanan cloud yang terlokalisasi, di mana server edge ditempatkan di wilayah tertentu untuk memproses data yang lebih cepat dan lebih dekat dengan sumbernya.
Pemanfaatan
Edge Computing dengan Artificial Intelligence (AI)
Edge AI adalah
teknologi yang memadukan artificial intelligence (AI) dengan
perangkat edge perangkat kecil yang dekat dengan pengguna seperti kamera CCTV,
sensor di pabrik, atau perangkat rumah pintar. Teknologi ini memungkinkan
perangkat tersebut menganalisis data langsung di tempat tanpa perlu mengirimkan
data ke pusat server atau cloud. Berikut adalah cara kerja Edge Computing degan AI :
- Analisis
Data Langsung dan Cepat
Dengan Edge AI, perangkat bisa memproses data secara langsung tanpa bergantung pada internet. Misalnya, kamera keamanan dapat mendeteksi gerakan mencurigakan dan langsung memberikan peringatan, sehingga lebih cepat dan efisien. - Menyesuaikan
Diri dengan Lingkungan
Perangkat Edge AI dapat memahami kondisi di sekitarnya dan menyesuaikan pemrosesannya. Contohnya, dalam pertanian cerdas, sensor tanah dapat mengukur kelembapan atau suhu dan langsung mengatur sistem irigasi sesuai kebutuhan, tanpa perlu campur tangan manusia. - Mengurangi
Beban Jaringan
Karena sebagian besar pemrosesan dilakukan langsung di perangkat, jumlah data yang perlu dikirimkan ke cloud menjadi jauh lebih sedikit. Hal ini membantu mengurangi tekanan pada jaringan internet, memungkinkan lebih banyak perangkat terhubung tanpa memperlambat kecepatan.
Kesimpulan
Integrasi Artificial Intelligence
(AI) dengan Edge Computing telah membuka jalan bagi inovasi besar dalam
pengelolaan dan pemrosesan data, terutama dalam konteks Internet of Things (IoT).
Dengan komputasi edge, data dapat diproses lebih cepat dan lebih dekat dengan
sumbernya, mengurangi ketergantungan pada jaringan dan meningkatkan efisiensi.
AI semakin memperkuat kemampuan Edge Computing dengan memberikan
analisis data secara langsung, respons cepat, dan penyesuaian otomatis terhadap
kondisi lokal.
Aplikasi seperti pemantauan
real-time, pengelolaan data sensorial, dan pengalaman pengguna yang lancar, seperti
dalam streaming atau game online, menjadi lebih efisien dan responsif.
Teknologi ini juga membantu mengurangi beban jaringan dengan meminimalkan data
yang perlu dikirim ke server pusat.